Rabu, 17 Juni 2009

praktikum agro

TUGAS PRAKTIKUM AGROGEOLOGI

DI SUSUN OLEH

WOZALI

0806113842

ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Praktikum

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan perlu adanya praktek praktek baik yang dilaksanakan dilabolatorium maupun dilapangan. Dengan demikian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa. Apa yang terjadi dibangku kuliah tentu ada kaitannya dengan yang diamati dilapangan.

Kunjungan Praktikum lapangan ke SIAK(Dayun),KAMPAR(Rimbo Panjang),dan SUMBAR( Harau dan Koto Panjang) dapat menambah ilmu pengetahuan, dengan adanya tanya jawab antara mahasiswa dengan pembimbing dari ILMUTA NATAH tersebut. Pada daerah tersebut banyak terdapat jenis batuan, dan tanah yang tidak terhuni dan terawat, dan masih diperlukan perbaikan sifat fisisk, kimia.

2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum yang dilakukan ke SIAK(Dayun),KAMPAR(Rimbo Panjang),dan SUMBAR( Harau dan Koto Panjang) adalah Mahasiswa dapat melihat langsung dan mengetahui jenis tanah dan batuan seperti tanah liat,tanah gambut,dan batuan granit selanjutnya dapat menambah pengetahuan terhadap tanah dan batuan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

  1. TANAH

· Tanah adalah material yang tidak padat yang terletak di permukaan bumi, sebagai media untuk menumbuhkan tanaman (SSSA, Glossary of Soil Science Term)

· Jenny, H (1941) dalam buku Factors of Soil Formation : tanah terbentuk dari interaksi banyak faktor, dan yang terpenting adalah : bahan induk (parent material); iklim (climate), organisme (organism)’; topografi (Relief); waktu (time).

s = f (cl, o, r, p, t, ….

· Jika 1 faktor saja yang mempengaruhi sedang yang lain konstan, misal iklim yang mempengaruhi pembentukan tanah maka fungsi tersebut dapat ditulis :

S atau s = f (cl) o,r,p,t,…..

· Climosequence : pembentukan tanah yang hanya dipengaruhi oleh faktor iklim, sedang faktor yang lain konstan. Istilah yang sama untuk Biosequences, toposequences, lithosequences, dan chronosequences.

· Tanah dapat terbentuk dari pelapukan batuan padat (in situ) atau merupakan deposit dari material/partikel yang terbawa oleh air, angin, glasier (es), atau gravitasi. Apabila material yang terbawa tersebut masuk ke lahan (land), maka disebut landform.



  1. GAMBUT
  1. GAMBUT

Pengertian gambut

• Tumpukan (akumulasi) bahan organic yang belum terdekomposisi (tidak terdekomposisi dengan baik), memerangkap dan menyerap karbon

• Lahan dengan profil yang disusun oleh bahan organik dengan ketebalan 50cm-20 m

• Kandungan bahan organik di lahan > 65%

Pembentukan Gambut

• Faktor Iklim (curah hujan > 2500 mm/th) yang dominan

• Tanaman berdaun lebar menghalangi sinar matahari dan menjaga kelembaban tinggi

• Suasana langka oksigen (anaerob)

• Longgokan BO berlapis-lapis

• Kualitasnya tergantung penyusun BO

Karakteristik Gambut

• Sifat fisik: menyerap air tinggi, BV sangat rendah (0,1-0,2 cm/gm3), hidropobik kalau kering berkelanjutan, subsidence, dan mudah terbakar

• Sifat Kimia: Kandungan unsur hara N,P,K,Ca,dan Mg dan mikro rendah, pH rendah

• Tergantung sifat dan asal penyusun dan tingkat dekomposisi

Pemanfaatan Gambut

• Fungsi ekonomi : Lahan budidaya, industri

• Fungsi sosial: pemukiman

• Fungsi lingkungan :

– Penyangga kehidupan

– Penyangga iklim

– Konservasi plasma nutfah

– Konservasi karbon

– Konservasi air, dll

Pemanfaatan untuk budidaya

• Gambut dangkal

• Dipercapat kematangan

• Ditambah basa

• Pupuk makro & mikro

• Dicari varietas toleran

• Dikelola terpadu (on farm & off farm)

Dampak Pembukaan Gambut

• Perubahan ekosistem

• Perubahan ciri-ciri ekologi

• Perubahan iklim mikro

• Perubahan ketebalan gambut(dibakar)

• Perubahan tataguna lahan

• Perubahan keberadaan flora danfauna

  1. BATUAN

Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.

Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi dan berupa siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan.

1. Igneous Rock (Batuan Beku), terbentuk oleh pembekuan magma dan dibagi menjadi batuan plutonic dan batuan volcanic. Plutonik atau intrusive terbentuk ketika magma mendingin dan terkristalisasi perlahan didalam crust (contohnya granite). Sedangkan volcanic atau extrusive membeku dan terbentuk pada saat magma keluar kepermukaan sebagai lava atau fragment bekuan (contohnya batu apung dan basalt).

2. Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan dari hasil erosi material-material batuan, organic, kimia dan terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di permukaan bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone); 20%-25% Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan dolostone).

3. Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain.

BAHAN DAN METODE

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum dilaksanakan selama 2 Hari dari tanggal 14 – 15 Juni 2009. pada hari Pertama Pratikum, lokasinya bertempat di Kabupaten Siak didaerah Kecamatan Dayun dan Kabupaten Kampar di Daerah Kecamatan Rimbo dan Panjang Koto Panjang Provinnsi Riau. Dan pada hari kedua Praktikum, lokasinya bertempat di Provinsi Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Lima Puluh kecamatan Harau.

Alat Dan Bahan

· Alat

· Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Air Mineral yang digunakan untuk menyiram tanah dan membedakan tekstur tanah dan mengetahui jenis tanah tersebut.

· Kayu yang digunakan untuk mengambil sample tanah.

· Bahan

· Sampel Tanah Liat dari Kabupaten Siak didaerah Kecamatan Dayun Provinsi RIAU

· Sampel Tanah Gambut dari Kabupaten Kampar di Daerah Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi Riau

· Sampel Batuan dari Provinsi SUMATERA BARAT yaitu di Kabupaten Lima Puluh kecamatan Harau

· Sampel Batuan Provinsi RIAU yaitu di Kabupaten Kampar kecamatan Koto Panjang.

2. Metode Penelitian

Metode dari penelitian ini meliputi pengambilan data – data serta informasi yang diperlukan yang disampaikan oleh pembimbing Praktikum untuk mengetahuai jenis tanah dan batuan . seperti yang di Siak kiata dapat mangetahui jenis tanahnya yaitu tanah Liat sedangkan yang di Kampar yaitu jenis tanahnya yaitu tanah gambut dan Batuan yang di Harau jenis batuanya yaitu batuan Granit dan di Koto Panjang jenis batuanya juga batuan Granit akan tatapi jenis batuan Granit yang di Harau Masih agak keras dibandingkan jenis batuan Granit yang ada di Koto Panjang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LOKASI I : Kabupaten Siak - Kecamatan Dayun Provinsi Riau

TANAH LIAT

Tanah Liat ialah kata generik untuk partikel silikat hidrous yang berdiameter kurang daripada 4 mikrometer. Tanah liat mengandung hablur hablur silika dan alumina yang halus. Unsur unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminium adalah unsur yang banyak komposisinya di kerak bumi. Tanah liat terhasil daripada proses luluhawa batuan silika oleh asid karbonik, tetapi sesetengah terhasil daripada aktiviti hidrotermal.Tanah liat membentuk gumpalan keras apabila kering dan melekit apabila basah terkena air.

Di Kabupaten Siak - Kecamatan Dayun Provinsi Riau termasuk Dataran rendah akan tetapi tidak termasuk daerah yang kurang subur karena didaerah tersebut memiliki tanah Liat yang banyak mengandung pasir sehingga didaerah tersebut tidak banyak dihuni oleh Manusia.

Di Kabupaten Siak - Kecamatan Dayun Provinsi Riau juga dapat diktahui jenis Tanaman yang yang ada di daerah tersebut yaitu tanaman Tahunan atau tanaman yang memiliki umur panjang dan biasanya tanaman tersebut memiliki batang yang keras seperti Akasia, Karet,dan tanaman hutan serta Sawit juga biasa cocok juga di daerah tersebut. Dan di daerah tersebut juga banyak tumbuhan ilalang dan semak – semak lainnya. Serta di daerah tersebut tidak cocok untuk tanaman kacang – kacangan.

LOKAS I I : Kabupaten Kampar - Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi Riau

TANAH GAMBUT

Tanah gambut adalah Tumpukan (akumulasi) bahan organic yang belum terdekomposisi (tidak terdekomposisi dengan baik), memerangkap dan menyerap karbon dan Lahan dengan profil yang disusun oleh bahan organik dengan ketebalan lebih 40 cm serta memiliki Kandungan bahan organik di lahan > 65%.

Di Kabupaten Kampar - Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi Riau termasuk daerah yang memiliki banyak lahan gambut karena didaerah tersebut merupakan daerah dataran rendah. Dan biasanya tanaman yang ada didaerah tersebut yaitu merupakan tanaman yang tahan terhadap racun atau tahan terhadap keasaman yang tinggi. Karena di daerah tersebut sering tergenag air apabila hujan sehingga tanaman yang tidak tahan dengan keasaman yang tinggi maka tanaman tersebut akan mati.

Contoh tanaman yang biasa / mampu hidup Di Kabupaten Kampar - Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi Riau tersebut yaitu tanaman nenas, Akasia clasik carva, serta tanaman semak yang memiliki duri yang tajam. Dan juga tanaman yang ada di Kabupaten Kampar - Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi Riau merupakan tanaman yang subur untuk tanaman Sawit akan tetapi apabila tanaman sawit tersebut telah besar dan tinggi maka tanaman sawit tersebut akan tumbang atau roboh karena tanah gambut merupakan tanah yang tidak sanggup menahan tekanan tinggi dan juga karena tanah gambut merupakan tanah yang lembek dan banyak mengandung air.

Karena tingkat keasaman yang tinggi Jenis air yang ada di daerah tersebut berwarna kehitaman / kecoklatan dan biasanya berbau dan Klat ( apabila terkana permukaan tubuh maka tubuh kita akan terasa lengket (licin) dan apabila sudah kering maka tubuh kita akan berabu) Dari hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi yang paling sesuai adalah tanaman hortikultura diikuti tanaman perkebunan dan industri, tanaman pangan dan padi sawah.

LOKASI III : Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau

BATUAN

Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.

Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi dan berupa siklus.

Di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau merupan dataran tinggi dan juga merupakan daerah pegunungan. Di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau juga memiliki banyak batuan – batuan yang besar seperti batuan Granit. Batuan granit merupakan batuan yang termasuk batuan beku akan tetapi batuan granit tidak terlalu keras dan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar tersebut memiliki mata pencaharian Bertani Padi dan Teh dan juga memiliki cuaca yang sangat Dingin / sejuk.

LOKASI IV : Provinsi RIAU Kabupaten Kampar Kecamatan Koto Panjang.

BATUAN

Di Provinsi RIAU Kabupaten Kampar Kecamatan Koto Panjang merupakan dataran yang dekat dengan pesisir sehingga di daerah tersebut memiliki cuaca yang panas dan juga memiliki tebing – tebing yang tinggi serta memiliki Jenis batuan Granit. Akan tetapi batuan granit di daerah tersebut lebih lembut / tidak terlalu keras dibanding batuan yang ada di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau karena di pengaruhi oleh Cuaca / Iklim. sehingga tanaman yang bias tumbuh Di Provinsi RIAU Kabupaten Kampar Kecamatan Koto Panjang tersebut tidak cocok untuk tanaman pertanian seperti Padi. Tanaman yang bisa hidup didaerah tersebut yaitu tanaman hutan.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat kita Simpulkan :

1. Tanah Liat yang didaerah Kabupaten Siak - Kecamatan Dayun Provinsi Riau merupakan tanah yang tidak terlalu subur untuk tanaman palawija.akan tetapi subur untuk tanaman tahunan.

2. Tanah gambut yang ada didaerah Kabupaten Kampar - Kecamatan Rimbo Panjang Provinnsi RIAU merupakan tanah yang subur untuk tanaman Nenas dan bisa juga untuk tanaman padi dan Perkebunan sawit. Akan tetapi di daerah tersebut memiliki air yang tidak bagus karena tingkat keasamannya tinggi.

3. Di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau merupan dataran tinggi dan juga merupakan daerah pegunungan. Batuan granit merupakan batuan yang termasuk batuan beku akan tetapi batuan granit tidak terlalu keras dan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar tersebut memiliki mata pencaharian Bertani Padi dan Teh dan juga memiliki cuaca yang sangat Dingin / sejuk.

4. Di Provinsi RIAU Kabupaten Kampar Kecamatan Koto Panjang merupakan dataran yang dekat dengan pesisir sehingga di daerah tersebut memiliki cuaca yang panas dan juga memiliki tebing – tebing yang tinggi serta memiliki Jenis batuan Granit. Akan tetapi batuan granit di daerah tersebut lebih lembut / tidak terlalu keras dibanding batuan yang ada di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kecamatan Harau.

5. Jadi dapat disimpulkan Bahwa Suhu / iklim sangat berpengaruh bagi keada dan kehidupan di suatu daerah berbeda dengan daerah yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Jenny, H (1941) dalam buku Factors of Soil Formation

Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat

(Soil Survey Staff, 1999).

Schoeder (1972) mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup

Darmawijaya (1990) mendefinisikan tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan palnet bumi

Soil survey staff. 1951. soul Survey Manual.HUSDA HandBook.no 18. USDA. Washington, D.C. dengan Supplement 1962.

Ambak, K., dan Melling, L., 2000. Management Practices for Sustainable Cultivationof Crop Plants on Tropical Peatlands. Proc. Of The International Symposium on Tropical Peatlands22-23 November 1999. Bogor-Indonesia, hal 119.

Mawardi, E., Azwar dan Tambidjo, A., 2001. Potensi dan Peluang Pemanfaatan Harzeburgite sebagai Amelioran Lahan Gambut. Prosiding Seminar Nasional Memantapkan Rekayasa Paket Teknologi Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam Era Otonomi Daerah, 31 Oktober – 1 November 2001. Bengkulu.

http://organisasi.org/jenis-macam-tanah-di-indonesia-humus-gambut-vulkanik laterit-alluvial-pasir-dll

http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1988%20PENCIRIAN%20GAMBUT.pdf

http://pr4s.wordpress.com/2007/10/06/batuan-dan-mineral/